AY Hegar
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
kita bisa mengayuh bersama
menuju jalan sejarah yang lurus!”
“Indonesia adalah Rahim yang ku tuju,
sehinggalah beranak – pinak!”
“Ingin ku lukis 1.000.000 Pelangi Harapan
untuk Negeriku,
dan yang 999.000 ingin ku gantung di dinding
langit Papua!!”
“Ingin ku bangun 1.000.0000 Menara Mimpi untuk Generasiku,
tingginya selangit dalamnya
menghujam ke dasar bumi!!
“Aku ingin membawamu ke tempat yang lebih terang. Tempat di mana
fikiran, gagasan,
dan pandangan lebih berkilauan
dari emas permata!!”
“Aku ingin membawamu ke tempat yang lebih
tinggi. Tempat di mana Para Pendiri
Bangsa
bercita – cita tinggi menjadikan rakyatnya sebagai manusia - manusia mulia!”
“Cinta suci Nasionalisme ku semai di dalam hati, ku semai setulus hati,
setelah membesar kan ku
persembahkan kepada Ibu Pertiwi!”
“Nanti kan ku tuliskan rindu terakhirku:
Untuk Ibu Pertiwiku dan Kehormatan Agamaku!”
Itulah penggalan kutipan Jihad
Nasionalisme Ustadaz AY hegar dalam Buku MIMBAR NKRI dan Buku Filsuf Merah
Putih, dan masih buanyak lagi judul – judul buku Nasionalisme lainnya. Terlahir
di Kampung Cikidang, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, tanggal
24 April 1980, dengan nama lahir Arief Yanto Hegar. Terikat pernikahan dari
tahun 2003 dengan satu-satunya wanita yang dicintainya sejak SD, Teni Siti
Lediawati S.Pd, dan dianugerahi buah cinta, lalu ketiga anaknya dinamai dengan buah-jihad-historia
perjalanan kuliah pikiran dan perjalanan kuliah pendidikannya, mereka adalah: Muhammad
Rajba Bisyrubnul Barra jordania (Aba), Aisya Bhenaza Naftalika Revolutia
Jordania (Tasya) dan Muhammad Zaha Ghazia Mulla Jordania (Zaha).
Dalam hal jihad pergerakan,
semenjak umur kelas 5 SD Penulis sudah masuk di Lingkaran Ring-1 Pergerakan
Islam Jawa Barat. Penulis bersekolah Menengah
di PP Baitul Arqam Al-Islami, Kp. Lembur Awi, Bandung, Jawa Barat, Pesantren
berbasis penguasaan Ilmu Bahasa Arab dan Ilmu Nahwu. Lalu, Penulis Melanjutkan
Sekolah Menengah Atas di PPWS Ngabar, Ponorogo, Jawa Timur, dan menamatkan
sekolah di PP Darul ‘Ulum Jombang, dengan segudang aktifitas jihad pergerakan-kepelajaran
dan non-kepelajaran. Lalu, penulis berkuliah di University of Yarmouk, United
Kingdom of Jordania, Fakultas Sastra Arab dan Filsafat.
Sebagai mahasiswa satra
dan filsafat, sesungguhnya disanalah penulis mulai menempa diri dalam Jihad pergerakan-Tulisan,
Jihad Pergerakan-Harapan, Jihad Pergerakan-Idealisme, Jihad Pergerakan-Nasionalisme,
dll, Bersama teman-teman Mahasiswa yang lain menerbitkan Majalah Mahasiswa
“CAKRAWALA.” Dan, entah apa yang
merasuki penulis, yang pasti selama berkuliah di Yordania dan di usia yang
masih sangat muda, penulis menjadi “Iblis Vokalis” terhadap Situasi-Kondisi-Politik-Sosial-Nasional,
atau bahkan penulis pernah intens bergaul dengan “Iblis Teroris.”
Di tahun 2001 penulis dipaksa pulang dari
yordania oleh orang tua dan seseorang yang di tua-kan oleh penulis, beliau
seorang tokoh pergerakan islam di jawa barat. Sesampainya di rumah, lalu penulis
di jampi-jampi oleh ibu dan ayah, dengan jampi air mata dan harapan menggelora,
“Anaknya yang jenius sejak kecil, jangan sampai terjerumus oleh godaan iblis
ekstrimis hingga jadi teroris!” Qhodarullah!! Penulis akhirnya berubah wujud
menjadi “Manusia biasa,” manusia yang teramat cinta kepada Bangsa, Negara, Agama,
dan Generasi Penerusnya.
Kini… Terimalah
Persembahan Pena-Jihad-Nasionalisme dari ustadz AY Hegar, manusia biasa yang bersumpah
untuk berpena dan berjihad-Nasionalisme dengan tema-tema Nasionalisme yang
luarr biasa. Buku pertama telah terbit, yaitu Buku Antologi Puisi “PEMUDAKU.” Dan
Buku ke-dua Qhodarullah Insha Allah segera terbit, yaitu Buku Antologi
Puisi “FILSUF MERAH PUTIH.” Dan untuk selanjutnya Insha Allah akan terbit: Buku
Antologi Puisi “MIMBAR NKRI,” Buku Antologi Puisi “JEMBATAN
RUNTUH DIALEKTIKA BERBANGSA, Buku Antologi Puisi “NEGERI UJUNG SENJA,” Buku Antologi puisi “FIRAN YANG JATUH,” Buku
Antologi Puisi “BERITA PAGI DARI PARA PAHLAWAN BANGSA, ” Buku Antologi Puisi
“inS, Setiap inSan inSpirator.” Dll.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Kereeen banget say, semoga karyanya menggugah rasa nasionalisme masyarakat indonesia.
BalasHapus